PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kepulauan Riau

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kepulauan Riau

BSIP Kepri Koordinasi Pendampingan Pengembangan Cabai Terstandar




Bintan – Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura penyumbang inflasi di Provinsi Kepulauan Riau. Dalam upaya meningkatkan produksi cabai di Provinsi Kepulauan Riau, BSIP Kepulauan Riau terus mendampingi petani cabai dalam menerapakan budidaya cabai terstandar seiring dengan tugas dan fungsi BSIP Kepri melaksanakan penerapan dan diseminasi standar instrumen pertanian.

Menikdalanjuti kunjungan dan permohonan kerjasama Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Toapaya Selatan Bapak Andian berupa pendampingan budidaya cabai di Desa Toapaya Selatan, Kepala BSIP Kepulauan Riau Dr. Ruslan Boy, SP., M.Si bersama tim serta didampingi Bapak Andian melaksanakan kunjungan lapangHarapannya dengan adanya pendampingan penerapakan budidaya cabai terstandar oleh BSIP Kepulauan Riau, petani dapat menerapkannya untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing yang nantinya dapat meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasilkan.

Bertempat di lahan budidaya Kelompok Tani Setia Kawan Desa Toapaya Selatan (23/01), Tim BSIP melaksanakan identifikasi awal terkait kondisi lahan serta permasalahan terkait budidaya cabai yang dihadapi oleh petani. Kehadiran Tim BSIP Kepulauan Riau disambut baik oleh ketua dan anggota kelompok. Sobikin selaku ketua kelompok mewakili petani menyampaikan terimakasih atas kunjungannya dan beliau berharap ada pendampingan dan bimbingan dari BSIP Kepulauan Riau dalam hal budidaya cabai terstandar maupun budidaya hortikultura lainnya.

Pada kesempatan ini Tim BSIP Kepri mendiseminasikan Praktek Hortikultura yang baik sesuai dengan Permentan No.22 Tahun 2021 tentang Praktik Hortikultura yang baik serta SNI 4480 : 2016 tentang standar mutu cabai.

Harapannya dengan adanya pendampingan penerapakan budidaya cabai terstandar oleh BSIP Kepulauan Riau, petani dapat menerapkannya untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing yang nantinya dapat meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasilkan.